Wednesday, June 4, 2014

Booklicious : From Zero to Zero

Sejak membaca buku pertamanya 'Visa ke Surga', saya langsung jatuh hati dengan orang ini. Houtman Arifin, sebuah kisah nyata from zero to hero. Perjalanan karir spektakuler, dari seorang office boy menjadi seorang vice president, di sebuah bank internasional, Citibank. Jika kemudian judul buku ini adalah From Zero to Zero adalah bukti kerendahhatian tokoh ini.
 
Houtman Zaenal Arifin, sama dengan kita yang pernah bekerja, adalah karyawan yang dari awal ingin bekerja di perusahaan, mendapat nafkah untuk menghidupi keluarga dan keinginan mewujudkan cita-cita. Namun yang memberdakan Houtman Arifin dengan orang lain adalah ia punya cita-cita dan ia tahu bagaimana cara mencapainya, dan setelah ia capai, ia tahu kapan harus melepaskannya.

Berawal dari keluarga yang tidak mampu, menjadi yatim dan usia remaja dan menjadi tulang punggung keluarga, Houtman tidak hanya bekerja, namun ia membuat karya besar. Ia tuliskan sejarah kepahlawanan melalui karir cemerlang di dunia perbankan. Ia tidak hanya bekerja, namun berkarya, ia tidak hanya memimpin, namun mengkader pemimpin, ia tidak hanya profesional namun seorang fenomenal.

Bekal pendidikan SMA dan keterbatasan bahasa bukan penghalang suksesnya. Bekerja di lingkungan orang asing tidak menjadi kendala. Memimpin orang-orang yang lebih pintar dan berpendidikan lebih tinggi darinya tidak membuat ciut untuk menjadikan semua divisi yang dipimpinnya menjadi dream team pada masanya. Lingkungan yang beragam tidak membuatnya kehilangan jatidiri dan kepribadian unik yang dimilikinya.

Ketika berada di puncak karir, dengan segala fasilitas dan kemudahan, tidak membuatnya bangga dan jumawa. Justru saat di puncak cita-citanya itulah menimbulkan kesadaran baru tentang peran sosial dan keluarganya. Ia lalu memilih untuk membersamai keluarga. Demi anak-anak, ia tinggalkan semua euforia puncak profesi yang dulu ia damba. Dan keputusan yang diambilnya di usia kematangan seorang manusia, sungguh mempesona. Berhenti bekerja. Kembali ke nol, kembali menjadi bukan siapa-siapa, itu pilihan yang mempesona.

From Zero to Zero, adalah kisah nyata tentang pentingnya hidup dengan visi dan cita-cita, tentang peran-peran mulia dalam pekerjaan apa saja, tentang tanggungjawab pada keluarga, lingkungan dan pekerjaan. Disini juga kita belajar tentang semangat belajar yang merupakan pangkal semua kesuksesan.

3 hal yang saya simpulkan dari buku From Zero to Zero: (1) Apapun pekerjaan kita, milikilah visi dan cita-cita tinggi, apa yang akan kita capai melalui profesi ini. (2) Untuk sukses kita perlu seorang mentor, guru, coach, yang akan menjadi partner dalam mencapai keberhasilan. (3) Haters akan selalu ada di setiap lingkungan kita berada, namun mereka bukan musuh kita, justru merekalah penyeimbang kehidupan kita. Semacam sparing partner untuk memperkuat mental dan kemampuan kita.

From Zero to Zero, saya katakan, ini buku yang wajib, 'fardhu ain' untuk dibaca. :)
JUMADI SUBUR
 
Penulis Buku "Employee Revolution" dan "99 Ideas for Happy Life"
Author & Career Coach
HP. 0855.6500.888 / Pin:27cc02ac
twitter : @jumadisubur

Wednesday, April 16, 2014

Booklicious : Let the Revolution Begin..

Resensi ini dicopy dari lompatanpikiran.blogspot.com
(blog milik Inda Fatmasari, founder Booklicious Club)

Judul Buku: Employee Revolution
Penulis: Jumadi Subur
Penerbit: Raih Asa Sukses
Tahun: 2011
Tebal: 185 halaman

Bagi sebagian besar pekerja, karyawan, pegawai atau apalah sebutannya, mempersepsikan bahwa bekerja adalah rutinitas menjalankan tugas untuk mendapatkan penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan hidup. Lebih mendalam dikit, ada yang menyebutnya untuk mencari nafkah. Benarkah sebagian besar hidup kita ini, kurang lebih 8 jam, bisa lebih jika lembur, yang berarti sepertiga lebih dari hidup kita hanya kita maknai seperti itu?
Buku baru yang bertajuk ”Employee Revolution ini membeberkan bagaimana kita sebagai karyawan, bisa memaknai pekerjaan dengan lebih mendalam dan penuh arti. Jika sudah begitu kita akan merasa ringan mengerjakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab kita, bahkan bisa melakukan lebih dari itu.
Tak hanya itu, di dalam buku ini juga diulas tentang bagaimana bekerja dengan penuh motivasi, cara jitu untuk menjadi karyawan terbaik yang penuh prestasi dengan mengoptimalkan potensi diri, cara membangun hubungan yang harmonis dan masih banyak lagi. Tentu saja ini tak hanya bermanfaat bagi karyawan, tapi bagi siapa saja bisa mengambil banyak pelajaran dari buku ini.

So, let the revolution begin!



JUMADI SUBUR
 
Penulis Buku "Employee Revolution" dan "99 Ideas for Happy Life"
Author & Career Coach
HP. 0855.6500.888 / Pin:27cc02ac
twitter : @jumadisubur

Monday, April 7, 2014

Booklicious : Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan

“Ada keresahan yg tak sanggup kita obati, meski telah mendatangi psikolog dan majelis-majelis wirid. Kita datang karena ingin mencari keasyikan menangis, bukan sungguh-sungguh mengingat Nya. Kita menyangka menemukan spiritualitas, padahal sesungguhnya hanyalah rekayasa spiritual. Karena tanda orang yang takut kepada Allah adalah menangis saat beribadah, maka kita berusaha meraih tandanya. Tidak lebih. Sebagaimana dasi yv telah menjadi simbol eksekutif, tetapi karena hanya diambil simbolnya, sekarang penjual pisau keliling pun pakai dasi.
Kita ambil bungkus, tetapi tanpa isi. Di saat seperti ini, perputaran informasi yg amat cepat akan semakin menenggelamkan kita dalam kebisingan. Kita merasa kesepian di saat dunia justru begitu hiruk pikuk.' (Mohammad Fauzil Adhim).

M. Fauzil Adhim adalah teman lama yang sudah termasuk saudara sekaligus guru saya. Pertama mengenal beliau dari buku yang 'membakar' semangat untuk menikah saat masih bujangan, judul bukunya 'Kupinang Engkau dengan Hamdalah'. Setelah itu takdir ternyata menjadikan kami sering bertemu. Tampil bersama dalam acara bedah buku atau seminar, hingga makan, jalan dan menginap bersama. Saat paling berkesan adalah ketika beliau berkenan menginap di gubug saya yang sederhana, sungguh saya mendapat berkah dengan nasehat dan taujihnya yang mengetuk kalbu. Juga saat saya bisa menjadi sopir sekaligus guide, sehingga punya kesempatan untuk menyerap banyak ilmu dari tuturnya yang penuh hikmah.

Buku setebal 342 halaman ini adalah kumpulan tulisan beliau dalam renungan-renungan Jum’at yang rutin dikirimnya di Harian Republika.

“Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukkan.” 

Judul tersebut mewakili kumpulan tulisan yang termuat di dalamnya. Berisi tentang nasihat-nasihat, Fauzhil Adhim dengan caranya bertuturnya seakan tengah berbicara dengan kita yang membaca, tanpa ada kesan menggurui. Buku ini lebih berkesan sebagai ajakan untuk memahami agama dari sudut pandang yang sering tak terduga oleh kita.

Pada hari ini, ketenangan seolah menjadi barang langkah yang sulit ditemukan. Tidak sedikit orang yang rela mengeluarkan duit dalam jumlah yang besar untuk mendapatkan ketenangan batin. Mengikuti kegiatan ini dan itu, mengahdiri meditasi sana-sini, mengikuti acara-acara yang membuatnya mengeluarkan air mata. Sayang, setelah sejumlah rangkaian kegiatan-kegiatan tadi, hati kembali gersang dan sempit, dada berasa sesak, kembali terasa ada yang kurang.

Di zaman yang semakin kompetitif, semua orang dituntut untuk bekerja cepat, kecakapan diri mau tak mau mesti selalu ditingkatkan, karir menjadi barang mewah yang selalu dikejar tanpa lelah, pemasukan keuangan terus diburu, mesti tanpa sadar banyak yang harus dikorbankan. Pada kondisi ini, ketenangan batin menjadi barang langkah yang sulit ditemukan, ibadah menjadi rutinitas yang tak mampu mengisi ruang hati yang merasakan dahaga teramat sangat.

Begitulah Fauzhil Adhim mengantarkan kita diawal-awak pembukaan buku ini. Bahwa ditengah kesibukan yang menyita, kita perlu perlu sejenak meluangkan waktu untuk merenung. Bermuhasabah, mengevaluasi diri tentang pencapaian-pencapaian kita sejauh ini. Sebab jangan-jangan, semua kesuksesan yang kita dapatkan hari ini, ternyata harus berbayar mahal dengan semakin jauhnya kita dengan hidayah. 

Kolomnis Majalah Hidayatullah ini, lewat tulisan-tulisan di dalamnya tidak jarang akan membuat kita terbelalak sambil menganggukan kepala tanda setuju, sembari mengajak kita untuk merenung dengan sendirinya. Wawasan penulis yang luas tentang sejarah Islam menjadi kekuatan buku ini. Kita akan dikisahkan tentang banyak dialog, sejumlah kejadian yang pernah terjadi saat zaman-zaman awal Islam berdiri, dan selanjutnya kita akan dibawa pada realitas kondisi kita hari ini.

Lewat buku ini, kita akan diperlihatkan betapa cahaya peradaban ini tidak semata-semata mengandalkan kekuatan harta, bukan pula mengandalkan superior kekuasaan, sebab memang demikianlah adanya. Semuanya dibangun oleh jiwa yang kokoh, pemikiran yang matang, mental yang dapat diandalkan dan hati yang teguh.

Jika kesunyian tak mampu menghadirkan ketenangan, jika sujud dan ruku' kita tak lagi mendatangkan ketenteraman dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita tengok dalam diri kita. Kita perlu mengambil jarak dan melakukan hentian sejenak dari kesibukan-kesibukan yang terus memacu kita untuk berlari. Kita perlu mencari kejernihan di tengah hiruk-pikuk kehidupan maupun mimpi-mimpi kita…


Jika bertambahnya rezeki tak menambah kebahagiaan, ketenangan dan kekhusyukan, ada yang perlu kita periksa sejenak. Atas sedekah dan ibadah kita, ada yang perlu kita cermati dengan jernih barangkali ada salah niat yang terselip. Atas berlimpahnya harta yang tak menambah keteduhan hati dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita renungi; tentang diri sendiri, tentang tetangga kita, tentang do'a-do'a kita serta berbagai hal yang berkaitan hubungan kita dengan Allah Ta'ala maupun hubungan dengan sesama.

Ambillah jarak, luangkan waktu dan lakukan hentian sejenak. Semoga kita dapat menemukan ketenangan di tengah kesibukan. 

Jika Elizabeth Gilberth dalam novel eat, pray, and love berjalan ke Italia, India dan Indonesia untuk menemukan jati diri dan ketenangan jiwanya sebagai perempuan. mungkin akan mendapatkan jawabannya jika membaca buku Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan ini. :)

Selamat membaca dan temukan ketenangan, meski seberapa hiruk pikuknya kehidupan Anda.



JUMADI SUBUR
 
Penulis Buku "Employee Revolution" dan "99 Ideas for Happy Life"
Author & Career Coach
HP. 0855.6500.888 / Pin:27cc02ac
twitter : @jumadisubur

Monday, March 31, 2014

Booklicious : Generasi Gelombang Ketiga Indonesia

Pertama mendengar buku ini dilaunching, saya langsung mencari tahu dimana mendapatkannya. Dan awalnya saya menduga buku ini cukup tebal. Ternyata setelah buku ini dating di meja saya, kerja, cukup surprise. Bukunya tipis. hanya 120-an halaman saja. Dalam hati berkata, “kalau cuman segini,biasanya 1-2 jam juga selesai”.

Namun ternyata saya salah, berkali-kali saya harus membaca ulang karena tertarik pembahasannya. Isi buku salah seorang yang saya pilih sebagai Guru Spiritual ini berbicara bangsa Indonesia dalam perspektif sejarah. Tidak mengupas sejarah secara dalam, tapi merupakan hasil pembacaan beliau tentang sejarah Bangsa Indonesia, dan membaginya ke dalam tiga gelombang utama.

Berbekal perspektif sejarah, Ustad Anis yang juga Presiden Partai Keadilan Sejahtera alias PKS nomor urut Partai Nomor 3 itu memaparkan keoptimisan dalam memandang masa depan bangsa Indonesia. Meski, kita juga tidak bisa menutup mata terhadap kekurangan-kekurangan dalam era pembangunan kesejahteraan rakyat kita. Maka, di sinilah gelombang ketiga itu bermula, di momentum perubahan besar di tahun 2014..

Membaca buku ini, kita akan disuguhi 3 bagian inti dan 2 bagian pelengkap. Bagian pelengkap terdiri atas Prolog di awal buku, dan Epilog di akhir tulisan. Prolog berfungsi untuk membangun framing atau penjelasan singkat awal atas isi buku yang akan dipaparkan. Sedangkan Epilog berfungsi untuk menegaskan kembali akan sarat makna dalam buku yang telah selesai dibaca. Pada bagian intinya, kita akan diajak untuk menyelami Indonesia pada Gelombang Pertama, lalu Indonesia pada Gelombang Kedua, dan pada akhirnya sampai di Indonesia Gelombang Ketiga. Semuanya bersatu padu, menawarkan rasa keoptimisan untuk Indonesia di masa depan..

Yang paling menarik dari buku ini adalah bagaimana Anis Matta bisa mulai dari sebuah cerita pribadi, yaitu makan dengan nasi kecap, sampai membuat peradaban. Ternyata, masalah dia pribadi waktu kecil, sama dengan masalah peradaban. Ini pelajaran menarik.

Lalu diurailah tentang ketegangan-ketegangan yang terjadi dalam sejarah peradaban manusia. Contoh yang penggunaan mesin uap di dunia. Bangsa Arab menggunakan mesin uap untuk keperluan kolektif, yaitu memasak kari kambing untuk dimakan bersama-sama. Sedangkan bangsa barat, menggunakan mesin uap untuk kepentingan individu, yaitu mengangkut hasil tambang dan industri untuk meraup keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya.

Selain ketegangan antara mindset individu dan kolektif. Terjadi juga ketegangan antara masa lalu dan masa depan. Sebagai contoh, orang Muslim yakin dan percaya bahwa Nabi Muhammad adalah sosok Muslim yang paripurna. Masyarakat terbaik yang pernah ada di muka bumi, itu juga hidup pada zaman nabi, yaitu sahabat-sahabat Rasulullah itu sendiri.

Menghadapi kenyataan ini, ada orang ekstrem ingin total kembali ke masa lalu. Ada juga yang ekstrem ke masa depan dengan melupakan masa lalu. Melalui buku Gelombang Ketiga, Anis Matta mengajak pembacanya untuk menyelesaikan ketegangan seperti itu.

Menariknya, Pak Anis mengajukan sebuah teori sejarah, di mana sejarah ini bukan menjadi sebuah ekstrem, tapi sebuah kontinuitas. Inilah yang disebut dengan istilah ‘gelombang sejarah’. Mungkin ini akan menjadi pegangan bagi Muslim Indonesia, bahkan dunia, tentang bagaimana menjadi seorang Muslim yang tetap terhubung ke masa lalu, karena itu salah satu prototype umat terbaik, sambil tetap melangkah ke depan. Jadinya apa? Ya, jadinya ‘Masyarakat Gelombang Ketiga’.

Untuk mengisi era gelombang ketiga, diperlukan partisipasi dari generasi yang hidup saat ini. Berdasarkan penjelasan Pak Anis, gelombang ketiga ini belum selesai, malah baru mulai. Nah, Pak Anis sudah mengajak untuk memulainya. Siapa yang harus menyelesaikannya? Saya pikir, kita semua sebagai Muslim Indonesia dan dunia.

Baik Anda berasal dari kalangan keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera, maupun dari masyarakat pada umumnya. Saya sarankan untuk membaca buku ini, karena tidak bisa dipungkiri, pemikiran-pemikiran Anis Matta memang spesial dan seringkali melebihi pemikiran pada zamannya..

Demikian. Hanya sebuah review singkat. Andakah bagian dari  “Gelombang Ketiga Indonesia”?


JUMADI SUBUR
 
Penulis Buku "Employee Revolution" dan "99 Ideas for Happy Life"
Author & Career Coach
HP. 0855.6500.888 / Pin:27cc02ac
twitter : @jumadisubur

Saturday, March 29, 2014

Booklicious: Passion & Love in Fashionpreneurship









Sebuah buku yang saya minta dari seorang teman, agak maksa mintanya.. hehehe.. (thanks ya ^^). Sebuah buku karya Eva Sativa Nilawati yang membuka dan menambah wawasan kita tentang dunia bisnis di bidang fashion. Sebenarnya buku ini sudah agak lama dulu saya baca, namun karena ini menarik, menurut saya, ingin rasanya berbagi isi yang ada di dalamnya. Paling tidak saya juga menjadi mengulang sedikit banyak apa yang telah saya peroleh dari buku tersebut.

Perkembangan fashion seolah seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Kita tahu bahwa pusat fashion dunia adalah Paris. Kota tersebut menjadi acuan insane fashion dunia untuk mengikuti tren yang sedang in saat ini. Indonesia sendiri sudah sering disebut-sebut sebagai kiblatnya fashion busana muslim dunia, karena keragaman dan keunikan fashion muslim di Indonesia berkembang sangat pesat dan terus diperjuangkan oleh insan fashion Indonesia agar benar-benar yang menjadi kiblat dan pusat fashion muslim dunia. Karena negara tetangga gencar juga mengkampanyekan diri.

Fashion tidak hanya milik kalangan atas. Semua kalangan bisa memakai pakaian dan aksesoris dengan tren terbaru dan semua orang bisa tampil fashionable. Karena itulah bisnis fashion saat ini semakin menggiurkan dan memang menjanjikan. Di buku ini diberikan contoh beberapa tempat yang bisa dijadikan referensi untuk kulakan, antara lain: Pasar Tanah Abang, Pasar Pagi Mangga Dua, Thamrin City, Pasar Asemka, Sentra Tas Tajur, Tanggulangin Surabaya, Pusat pengrajin Cibaduyut, dsb.

Di buku ini dijelaskan tentang bagaimana menentukan jenis fashion yang akan dijual, seberapa besar peluangnya, menentukan lokasi penjualan dan bagaimana strategi penjualannya. Termasuk juga pilihan apakah bisnis fashion yang akan dipilih melalui jalur online atau offline, di buku ini dijelaskan perbedaan, keuntungan dan serba serbi yang ada di dalamnya. Selain itu diberikan pula ide peluang bisnis fashion yang mungkin bisa membantu dalam pemilihan bisnis di fashion ini apakah akan menjual pakaian, tas – dompet, sepatu – sandal, atau aksesoris lainnya.

Beberapa contoh profil orang-orang yang telah sukses di bidang fashion juga dijelaskan di buku ini beserta tips-tips tentang bagaimana meraih hati pelanggan dan bagaimana mengembangkan bisnis dari nol sampai menjadi bisnis yang besar.

Buku yang bagus untuk referensi dan bahan pertimbangan jika ingin masuk di dunia bisnis fashion.


@indaaja / @idnumee
indafs.blogspot.com
www.klinikfashion.com

Booklicious: Marmut Merah Jambu









Baca judulnya aja udah bikin kita nyengir ngebayangin marmut lucu warnanya merah jambu pula.. hehehe. Buku lucu khas karya Raditya Dika yang menceritakan tentang cinta. Baik itu pengalaman teman-temannya, cinta menurut pengamatannya dan lebih banyak tentang perjalanan cintanya sendiri yang sebenarnya bisa dibilang tidak begitu mulus, bikin miris malah, tapi dia menyampaikannya dengan kelucuan khas Raditya Dika.

Kenapa saya pilih buku ini? Supaya review buku-nya tidak melulu buku serius terus, supaya bacanya ngga buku serius terus. Booklovers juga manusia, kadang serius, kadang mellow, kadang penuh humor kadang juga nyebelin, tapi itu bukan saya.. hehehe..

Sejujurnya saya agak bingung ngereview buku ini, karena isinya tentang bagaimana kisah seorang Dika tentang pengalamannya dan pengalaman orang-orang yang jatuh cinta diam-diam. Menceritakan pengalamannya menjadi detektif-detektifan yang berhasil membongkar sebuah kasus: misteri surat cinta ketua OSIS. Menceritakan bagaimana balada sunatan adiknya pun jadi cerita lucu di buku ini.

Percaya atau tidak, di buku ini ada panduan menghadapi cewek sehari-hari (tapi jangan dipercaya.. heheh). Dika juga menceritakan kisahnya ketika perjuangan memfilmkan bukunya, Kambing Jantan. Hingga kekonyolan (apa kedongkolannya ya) menjadi peran utama di film-nya sendiri tapi tidak begitu ‘diakui’ oleh orang-orang yang bertemu dengannya, karena pemeran utama biasanya tinggi, gede, ganteng, body okeh, dst, sedangkan diaa…

Lah akhirnya terceritakan juga ya apa isi buku itu, walopun saya tetep bingung bagaimana menceritakannya… Karena kalau saya yang cerita jadi ngga lucu, sedangkan di buku itu cerita sedih pun jadi lucu abizzzz… Obat stress banget deh pokoknya. Mending baca sendiri ^_^

@indaaja
indafs.blogspot.com

Monday, March 24, 2014

Booklicious : Memaknai Pekerjaan : Rahasia Sukses Karir dan Bisnis

Martin Luther King pernah berkata:

"Jika seseorang diberi tanggung jawab untuk menjadi penyapu jalan, ia harus melakukan tugasnya seperti apa yang dilakukan oleh pelukis Michelangelo, atau seperti Beethoven mengkomposisikan musiknya, atau seperti Shakespeare menulis sajaknya. Ia harus menyapu jalan sedemikian baiknya, sehingga semua penghuni surga dan bumi berhenti sejenak dan berkata, di sini hidup seorang penyapu jalan jempolan yang melakukan tugasnya dengan baik".

Untuk menggambarkan makan dari pekerjaan yang sedang Anda jalani saat ini, saya ingin menceritakan kembalis ebuah kisah lama:

Pada suatu hari, nampak tiga orang tukang batu yang sedang bekerja keras membangun suatu bangunan. Tukang pertama, yang berada di paling ujung ditanya, "Apa yang sedang anda kerjakan, dan bagaimana perasaan anda melakukan kerja ini ?"

Dia menjawab "Saya sedang menata batu-batu ini menjadi sebuah tembok. Malas juga sebenarnya melakukan kerja ini. Kalau ada pekerjaan lain yang lebih enak, secepatnya saya akan pindah".

Tukang kedua, yang berada di sebelahnya juga ditanya pertanyaan yang sama, dan dia menjawab dengan bersungut-sungut "Saya melakukan suatu tugas senilai 5 dollar sejam. Dengan tugas seberat ini dan kami harus melakukannya sepanjang hari, seharusnya kami digaji dua kali lipat. Kami merasa hanya sebagai sapi perah, dipaksa bekerja keras, dan nantinya mereka yang mendapatkan hasil paling banyak .....".

Tukang ketiga, dengan pertanyaan yang sama pula, menjawab "Saya sedang menjadi bagian dari suatu sejarah, dimana setiap detil dari bangunan ini akan saya sentuh sehingga menjadi sempurna. Kelak, apabila bangunan ini sudah jadi, saya akan mengajak anak saya berjalan-jalan di depannya, dan bisa berkata dengan bangga pada anak saya, bahwa dibalik bangunan megah ini, ada sentuhan dari ayahnya yang membuatnya menjadi sempurna ........"

Menarik untuk mengambil makna dari cerita diatas. Jika cerita tersebut ditarik ke dalam kehidupan karir anda, tukang batu yang manakah yang mirip dengan situasi anda saat ini ?

Apakah kita termasuk pekerja yang sebatas menjadi operator saja, hanya melaksanakan pekerjaan sebagaimana begitu adanya. Kerja ya kerja. Ala kadarnya. Sehingga tidak memiliki rasa bangga dan selalu ingin memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya.

Atau kita menjadi orang yang sebatas melakukan pekerjaan karena kita digaji untuk itu. Tipe seperti ini biasanya terjadi pada orang yang berkata,"Kita kan staf, ya bekerja layaknya staf dong. Ada uang ada barang. Gaji kita segitu ya kita kerja sebatas itu." Work for Money.

Pilihan lain adalah seperti tukang batu yang ketiga, memiliki pandangan yang jelas atas pekerjaannya. Ini adalah tipe seorang visioner.

Sebagai seorang profesional misalnya, kita mempunyai banyak rekan kerja yang sama dengan kita. Tapi MAKNA dari pekerjaan yang kita lakukan setiap hari, akan menggerakkan ATTITUDE kita, dan memberikan HASIL yang berbeda dalam jangka panjang.

Sekarang, coba tanyakan pada diri sendiri. Apakah anda tahu benar makna dibalik pekerjaan Anda? Katakanlah Anda adalah seorang Staff, Kepala Unit, Supervisor, Manajer unit bisnis, apakah Anda tahu makna dibalik pekerjaan anda sebagai seorang Staff, Kepala Unit , Supervisor atau Manajer?

Ingatlah bahwa jika seorang tahu makna pekerjaannya, dia pasti akan melakukan pekerjaan dengan rasa bangga, dan yang terpenting, dia akan membuat pekerjaannya penuh arti, bagi dirinya, bagi keluarganya dan bagi perusahaannya.

Buku ini lebih detail memberikan gambaran kepada kuta bagaimana agar meraih sukses dalam bekerja. Bukan hanya dalam karir, namun juga dalam hidup. Rahasia telah terungkap, temukan resepnya dalam buku ini!


JUMADI SUBUR
Penulis buku 99 Ideas for Happy Life
HP.0855 6500 888, Pin 27cc02ac, WA. 0815 1321 2579

Jangan biarkan hidup hanya mengalir begitu saja. Hidup harus bertumbuh. Disain masa depan Anda untuk hidup lebih baik.
www.tentangkarir.com
www.MerancangMasaDepan.com