Ini bukan buku tentang mimpi di siang bolong ..
Buku ini mengisahkan perjuangan seorang Merry Riana, from Zero to Million Dollar
Yap, buku ini bercerita tentang pengalaman hidup seorang Merry yang gagal berkuliah di kampus impiannya di Jakarta, karena situasi Jakarta-Indonesia saat itu sangat tidak kondusif.
Merry sangat beruntung memiliki orang tua yang sangat peduli akan pendidikan anaknya. Ditengah keterbatasan biaya, singkat cerita, Merry dapat tetap kuliah di negara tetangga kita, Singapura, dengan berhutang kepada Bank Negara Singapura.
Hari-hari penuh perjuangan karena uang terbatas yang hanya cukup untuk makan 1x setiap harinya, membuatnya akrab dengan rasa lapar. Ditengah himpitan kesusahan itu, Merry hampir menyerah untuk kembali ke Indonesia, namun petuah-petuah bundanya cukup menguatkan dirinya, cukup membakar energinya, untuk terus bertahan di negri orang.
Ditengah keterbatasan, Merry harus terus kuliah, disela-sela masa liburan, dihabiskannya untuk bekerja serabutan, dari menyebarkan flier, apa saja, yang penting halal dan bisa menjadi tabungannya hingga liburan sekolah yang akan datang.
Pengalaman bekerja ini ternyata melatih mental Merry, juga melatih otaknya untuk berpikir yang lebih. Tekadnya untuk memiliki kebebasan finansial sebelum umur 30 tahun melecut dirinya. Didukung seorang kekasih yang akhirnya menjadi suaminya, Merry berhasil menaklukkan mimpinya.
Hari-hari penuh peluh dijalani Merry. Seringkali peluh itu tidak hanya keluar dari pori-pori kulitnya, namun juga sesekali dari sudut matanya saat mencoba berdialog dengan dirinya, dengan Tuhannya.
Ada satu kalimat Merry yang aku suka ... intinya, jangan pernah merendahkan dirimu sendiri, jangan pernah menganggap dirimu tidak mampu.
Kamu tidak akan pernah tahu kekuatan besar di dalam dirimu, tanpa melalui lembar demi lembar ujian.
Kamu harus percaya akan keajaiban tekad. Tekadmu akan terus menambah energimu menghadapai segala macam ujian.
Ujian yang dialami tidak hanya mendewasakan diri, namun juga menempa setiap kita menjadi lebih dari pahlawan super untuk diri kita, bahkan mungkin juga untuk orang lain.
Ga ada sukses yang instan. Sukses hidup itu tidak bisa diraih seperti kala kita masak mie instan yang mungkin cuma menghabiskan waktu tiga menit.
Buat yang hidupnya lagi absurd, ga ada salahnya baca buku ini, setelah baca the secret would be better ^_^
Happy reading...
Aster Sisi
Sent from BlackBerry®
No comments:
Post a Comment